Pengertian Struktur Data
Struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan, pola atau
bangunan. Data diambil dari bahasa inggris
berasal dari Yunani datum yang berarti fakta. Struktur data adalah suatu
susunan simbol simbol yang diorganisasikan sesuai dengan defenisi yang
diberkan. Secara umum data merupakan fakta atau keterangan tentang kenyataan
yang disimpan, direkam atau direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, sinyal atau simbol. Makna data bagi manusia adalah segala sesuatu yang
dapat diterima oleh indera manuasia dari rangsangan-rangsangan yang ada
disekitarnya, baik secara tersurat maupun tersirat, sedangkan makna kata data
di komputer adalah segala sesuatu yang bisa dikodekan atau disimbolkan atau
dilambangkan dengan kode-kode atau lambang-lambang.
Data di komputer merupakan kombinasi dari ada atau tidak
adanya arus listrik yang melewati rangkain elektronika. Adanya arus listrik
yang melawati rangkaian dilambangkan dengan angka 1 (ON) dan jika tidak adanya
yang melawati rangkaian arus listrik dilambangkan dengan angka 0 (OFF) ini
dikenal dengan sistem bilangan biner (sistem bilangan basis dua). Maka semua
data yang diproses didalam komputer terlebih dahulu dikonversi ke dalam
bilangan biner. Bagi manusia informasi merupakan suatu fakta yang memiliki arti
atau nilai, sedangkan dalam komputer data sudah merupakan informasi.
Komputer memiliki hierarki Input-Process-Output (IPO), input
adalah data bagi user (pengguna), komputer memprosesnya (Process) untuk
menghasilkan informasi (Output).
Mempelajari struktur data erat hubungannya dengan membuat
suatu algoritma (rangkaian pemikirian logis untuk menyelesaikan masalah) untuk
menyelesaikan suatu permasalahan. Karena itu peran algoritma sangat membantu
dalam menentukan hasil yang diinginkan.
ALGORITMA
2. Definisi
Algoritma
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Balai Pustaka 1988)
secara formal algoritma didefenisikan sebagai urutan logis pengambilan putusan
untuk pemecahan masalah. Jadi Algoritma adalah logika, metode dan tahapan
(urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Hubungan
Algoritma dengan Struktur Data
Program adalah kumpulan instruksi komputer, sedangkan metode
dan tahapan sistematis dalam program adalah algoritma. Program ini ditulis
dengan menggunakan bahasa pemrograman. Jadi bisa kita sebut bahwa program
adalah suatu implementasi bahasa pemrograman. Algoritma yang baik tanpa
pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik,
semikian juga sebaliknya
3. Macam-macam
Algoritma
Setiap orang memilki cara (metode) dalam memecahkan suatu
masalah, karena setiap orang belum tentu memiliki latarbelakang yang sama dan
pemikiran yang sama.
I. Algoritma
atau langkah-langkah pemecahan suatu masalah bisa dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain dengan cara merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
dengan kalimat yang terstruktur. Misalnya untuk mengkonversi bilangan basis
sepuluh ke basis dua.
Langkah 1 : Siapkan
penampung hasil bagi, misalkan di X sebagai deret.
Langkah 2 : Lakukan
langkah 3 sampai hasil bagi bernilai nol.
Langkah 3 : Bagi
bilangan berbasis sepuluh dengan dua, sisanya simpai di X dengan elemen deret.
Langkah 4 : Hasil
bagi dijadikan bilangan berbasis sepuluh yang akan diproses
Langkah 5 : Ulangi
langkah 3 sampai hasil bagi bernilai nol dan lanjutkan ke langkah 6
Langkah 6 : Cetak
hasil dengan mengeluarkan elemen deret dari belakang ke depan.
II. Algoritma lain
dalam membuat langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah menggabungkan
dengan penggalan statements yang ada di bahasa pemrograman. Misalkan pada
potongan kode program dibawah ini.
1. INPUT a {a
adalah bilangan berbasis sepuluh}
Hit = 1 {hit adalah index untuk menyimpan sisa hasil bagi}
2. DO WHILE a>0
Sb = sisa bagi a dengan 2
Bil(hit) = sb
Hit = hit +1
A = hasil pembagian a dengan 2
ENDDO
{cetak hasilnya}
3. DO WHILE hit
> 0
Cetak bil(hit)
Hit = hit + 1
ENDDO
4. SELESAI
Diagram alur (Flowchart) juga merupakan salah satu algoritma
yang biasa digunakan dalam pemecahan suatu masalah, sebagai contoh dapat
dilihat pada diagram alur dibawah ini.
TIPE DATA
Tipe data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain:
A. Tipe data
Sederhana / Jenis data yang standar (Dasar)
1. Integer
2. Real
3. Karakter
4. Boolean
B. Tipe data Non
Standar (user defined)
1. Enumerated
2. Sub-range
C. Tipe data
Berstuktur
1. Array
2. Record
3. Set
4. File
D. Jenis data
Pointer
A. TIPE DATA
SEDERHANA
1. INTEGER
Jenis data ini merupakan nilai bilangan bulat, yang terdiri atas integer positif, integer negatif
dan nol. Pada TURBO PASCAL jenis data ini di bagi atas beberapa bagian. (lihat tabel 1)
Tabel 1. Jenis data integer
Tipe
Ukuran memori
(dalam byte)
Jangkauan nilai
BYTE
1
0..255
SHORTINT
1
-128..127
INTEGER
2
-32768..32767
WORD
2
0..65535
LONGINT
4
-2147483648..2147483647
Operator Integer terdiri atas : + , - , * , DIV dan MOD
Var
Jumlah : byte;
Begin
Jumlah
:= 200;
WriteLn(‘Nilai JUMLAH = ‘,Jumlah);
End.
Hasilnya bila dijalankan:
Nilai JUMLAH
= 200
2. REAL
Penulisan untuk jenis data ini selalu menggunakan titik
desimal. Nilai konstanta numerik real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38
dengan mantissa yang signifikan sampai dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10
pangkat. Nilai konstanta numerik real menempati memori sebesar 6 byte.
Contoh :
123.45
12345. ® salah, titik
desimal tidak boleh dibelakang
12E5
12E+5
-12.34
.1234 ® salah, titik
desimal tidak boleh dimuka
Pada TURBO PASCAL,
jenis data ini dibedakan ( lihat tabel 2.)
Tabel 2. Jenis data Real
Tipe
Ukuran memori
(dalam byte)
Jangkauan nilai
Digit signifikan
SINGLE
4
1.5x10E-45 .. 3.4x10E38
7-8
DOUBLE
8
5.0x10E-324 .. 1.7x10E308
15-16
EXTENDED
10
1.9x10E-4951 .. 1.1x10E4932
19-20
COMP
8
-2E+63+1 .. 2E+63-1
19-20
Operator untuk jenis data ini terdiri atas : + , - , * dan /
3. KARAKTER/STRING
Jenis data ini adalah karakter tunggal atau sebuah string
yang ditulis diantara tanda petik tunggal, seperti misalnya ‘A’, ’a’, ’!’, ’5’
dsb.
Nilai data string akan menenpati memori sebesar banyaknya
karakter stringnya ditambah dengan 1 byte. Bila panjang dari suatu string di
dalam deklarasi variabel tidak disebutkan, maka dianggap panjangnya adalah 255
karakter.
Dasarnya adalah ASCII CHARACTER SET.
Misalnya : 032 pada tabel ASCII CHARACTER SET menunjukkan
karakter.
4. BOOLEAN
Jenis data ini mempunyai nilai TRUE atau FALSE.
Operator untuk jenis data ini adalah :
1. Logical
Operator, yaitu : NOT, AND dan OR
2. Relational
Operator, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =
B. JENIS DATA NON-STANDARD (USER DEFINED)
1. ENUMERATED.
Jenis data ini terdiri atas barisan identifier yang terurut
dimana setiap identifier tersebut dianggap sebagai suatu individual data item
(elemen data yang berdiri sendiri).
Pada saat mendeklarasikan jenis data ini kita harus
menuliskan semua elemen-elemennya.
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = (data_item_1, data_item_2, ……., data_item_n);
Contoh :
TYPE hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
TYPE warna = (red,blue,green,yellow,black,white);
Setelah jenis data ini dideklarasikan, maka selanjutnya kita
dapat mendeklarasikan suatu variabel yang berjenis data sama dengan jenis data
ini.
Misalnya :
TYPE nama_hari =
(sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
VAR
libur : nama_hari;
Fungsi standar yang dapat digunakan pada jenis data ini
adalah :
PRED, SUCC dan ORD
Misalnya :
PRED (sel) = sen
SUCC (sen) = sel
ORD (sen) = 0
ORD (sel) = 1
dsb
2. SUB-RANGE.
Jenis data ini berupa range dari suatu kumpulan data yang
mempunyai urutan..
Bentuk umum deklarasinya adalah :
TYPE nama =
data_item_pertama .. data_item_terakhir;
Contoh :
TYPE jam_kuliah = 1 .. 10;
tanggal = 1 .. 31;
abjad = ‘A’ .. ‘Z’;
TYPE bulan =
(jan,feb,mar,apr,mei,jun,jul,agt,sep,okt,nov,des);
hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
ata = agt .. jan;
pta = feb .. jun;
hari_kerja = sen .. jum;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar